Semakin besar sebuah bursa, semakin besar pula targetnya. Dan semakin banyak datamu mereka kumpulkan — semakin besar risikonya. Dari Mt.Gox hingga Baybit, sejarah menunjukkan bahwa lisensi, kepatuhan regulasi, bahkan volume perdagangan miliaran dolar per hari, semuanya tidak cukup untuk mencegah kehancuran.
Trader pemula sering kali menghadapi kekacauan di grafik. Candlestick bergerak liar, indikator memberikan sinyal yang bertentangan, dan berita pasar menimbulkan ketakutan. Banyak yang berdagang secara acak, mengandalkan intuisi atau sinyal individu dari indikator, yang akhirnya mengarah pada kerugian besar.
Di dunia di mana setiap gerakanmu dipantau, di mana datamu diperjualbelikan seperti barang murah, dan di mana “kepatuhan” hanyalah kata lain dari ketundukan, kami berdiri untuk sesuatu yang berbeda.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sinyal-sinyal tersembunyi dari psikologi kerumunan, yang bisa membantumu menentukan waktu trading dengan lebih baik, menghindari jebakan, dan memanfaatkan titik ekstrem emosional pasar.
Algoritma trading sudah bukan lagi sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh hedge fund atau pemain besar di pasar. Dengan Python dan pustaka open-source, siapa pun bisa menulis strategi trading sendiri, mengotomatiskan proses, dan bahkan membangun sistem yang menguntungkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat algoritma trading, alat yang bisa digunakan, dan bagaimana menguji strategi
Dalam artikel ini, kita akan membahas alat yang benar-benar dapat digunakan untuk berdagang di beberapa bursa sekaligus, cara mengatur bot, solusi API yang cocok, serta strategi yang menguntungkan.